Kesehatan dan pertumbuhan gigi anak sudah terjadi semenjak ia masih berada di dalam kandungan. Karena itu, calon ibu harus rajin mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang, terutama yang mengandung zat kapur, vitamin D, vitamin C, vitamin A, dan beberapa jenis vitamin B dan sedikit fluorida (mineral). dan ketika anak lahir mengajarkannya menyikat gigi, dimulai dari membersihkan gusi dan mulutnya. Dengan demikian ia terbiasa dibersihkan mulutnya. Selain itu, membersihkan gusi bayi juga dapat berfungsi mengatasi rasa sakit sewaktu gigi mulai keluar.
Untuk usia 0-2 tahun ibu bisa membersihkan gigi anak dengan menggunakan waslap atau handuk basah. Setelah usia dua tahun, sebaiknya ibu membantu dan mengajari menggosok gigidengan menggunakan sikat gigi kecil. Sebaiknya batita diajari menyikat gigi dengan menyikat gigi dengan air bersih terlebih dahulu.. Mengajari Batita menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah anak mahir mengeluarkan busa pasta yang telah digunakan, biasanya pada usia 2-3 tahun. Setelah mahir baru dibiasakan menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flour. Itupun sebaiknya pasta giginya sedikit saja untuk mencegah anak menelan pasta giginya tersebut.
Untuk usia 0-2 tahun ibu bisa membersihkan gigi anak dengan menggunakan waslap atau handuk basah. Setelah usia dua tahun, sebaiknya ibu membantu dan mengajari menggosok gigidengan menggunakan sikat gigi kecil. Sebaiknya batita diajari menyikat gigi dengan menyikat gigi dengan air bersih terlebih dahulu.. Mengajari Batita menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah anak mahir mengeluarkan busa pasta yang telah digunakan, biasanya pada usia 2-3 tahun. Setelah mahir baru dibiasakan menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flour. Itupun sebaiknya pasta giginya sedikit saja untuk mencegah anak menelan pasta giginya tersebut.
Anak sebaiknya diawasi waktu menyikat gigi paling tidak sampai umur 5 tahun. Anak umur 5 tahun sudah bisa diandalkan untuk melakukan rutinitas dengan benar sehingga orangtua tak perlu khawatir disela gigi anak tak ada yang terlewat untuk disikat dan memastikan anak tidak menelan pasta gigi yang digunakannya.
Untuk mencegah gigi anak berlubang atau karies sebaiknya anak dibiasakan menyikat gigi sesudah makan makanan yang bisa menyebabkan gigi berlubang. Gigi berlubang disebabkan oleh rontoknya email (lapisan gigi yang paling luar) yang disebabkan lantaran terkontaminasi asam yang dibentuk oleh bakteri mulut dari karbohidrat yang masuk berupa makanan manis dan gula. Saat yang tepat untuk menggosok gigi adalah pagi hari sesudah makan, malam hari sebelum tidur. Supaya gigi anak sehat sebaiknya memperhatikan diet makanan, memilih makanan yang menguatkan dan menyehatkan gigi,Mengurangi makan-makanan yang manis karena dapat mempercepat kerusakan gigi, pemeriksaan gigi dan mulut secara berkala enam bulan sekali, dan minumlah tablet flour setiap hari selama dua tahun untuk menguatkan gigi terhadap serangan karies. Pada anak balita, penyebab kerusakan gigi yang terbesar adalah minum susu atau cairan manis lainnya melalui dot. Tips mencegah kerusakan gigi si kecil:
Berilah ia satu atau dua sendok air putih untuk ‘mencuci’ mulutnya, setiap kali anak selesai minum susu atau cairan manis lainnya.
Jangan biasakan anak tertidur dengan botol dot masih dalam mulut, karena cairan manis tersebut akan menggenangi gigi dan bisa menimbulkan kerusakan.
Periksakan gigi anak setiap enam bulan sekali, sehingga apabila terjadi gangguan bisa segera terdeteksi dan tertangani.
Biasakanlah anak untuk kunjungan berkala ke dokter gigi untuk perawatan gigi setiap 6 bulan sekali. Kunjungan pertama anak kedokter gigi sebaiknya dilakukan pada saat anak berusia 3 tahun. Karena pada usia ini secara psikis anak sudah memahami manfaat kunjungan kedokter gigi. Sehingga jika ada kerusakan pada gigi atau bentuk gigi atau rahang anak ekstrem dokter bisa melakukan perbaikan. Untuk kasus-kasus memperbaiki bentuk gigi dan rahang biasanya dokter akan menyarankan untuk menggunakan kawat gigi karena biasanya kawat gigi tidak dibutuhkan untuk anak dibawah usia 12 tahun.
Pada usia balita titik-titik putih pada gigi merupakan awal terjadinya kerusakan gigi. Jika tanda-tanda ini mulai terlihat sebaiknya orangtua mulai memperhatikan rutinitas anak menyikat gigi. Idealnya berkumur atau menyikat gigi anak dilakukan 2-3 x sehari. Agar anak lebih rajin menyikat gigi sebaiknya orangtua mencari cara agar anak terdorong untuk senang menyikat gigi atau terdorong mandiri dalam melakukannya. Misalnya memberikan pasta gigi beraroma buah kesayangan anak agar anak menjadi senang menyikat gigi, atau memberi sikat gigi yang bentuknya menarik.
0 Response to "Perawatan Gigi Balita"
Posting Komentar