Metode Pemasangan Gigi Implant, Drg David Andreasmito




Kehilangan sebuah gigi merupakan kasus yang sering terjadi dan kerap dijumpai di bidang kedokteran gigi. Kasus kehilangan gigi ini idealnya harus segera di restorasi. Adapun metode untuk menggantikan gigi yang hilang tersebut antara lain dengan gigi tiruan lepasan, gigi tiruan jembatan dan implant gigi. Perbedaan ketiga cara tersebut menjadi pilihan bagi pasien. Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat di lepas-pasang. Namun, kekurangan gigi tiruan ini ialah masih dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien, dan juga ada kemungkinan hilang atau tertelan.

Baca Juga : Dental Implant, Solusi Terbaik Untuk Gigi Palsu Anda, menurut Drg David Andreasmito

Menurut Drg David Andreasmito, Gigi tiruan jembatan di peroleh dengan mengecilkan gigi tetangga untuk di pasangi mahkota tiruan sebagai penyangga mahkota tiruan gigi yang ompong tersebut. Gigi tiruan dengan tipe ini kadang pada akhirnya dapat merusak gigi tetangga yang di gunakan sebagai penyangga, karena pembersihan di bawah mahkota tiruan tersebut sulit di lakukan pasien, sehingga lambat laun gigi tetangga yang di pasang mahkota tiruan penyangga tersebut dapat mengalami karies dan kegoyangan.

Baca Juga : Di Asia Kawat Gigi Jadi Simbol Status

Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di atas, maka metode penggantian gigi semakin di kembangkan, dan pada sekitar tahun 1960-an, di mulailah percobaan menanam material (logam titanium) ke dalam tulang rahang yang bertujuan untuk menggantikan akar gigi yang hilang, lalu menunggu sampai terjadinya proses penyatuan material tersebut dengan tulang rahang (osteointegrasi) kemudian di atasnya di buatkan sambungan (abutment) untuk memegang mahkota tiruan dan proses ini di kenal dengan nama implant gigi.
4452397_20130910113122

Teknologi ini sendiri telah mampu berfungsi untuk menggantikan gigi asli. Di dalam gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam tulang dan mahkota gigi yang muncul di bagian rongga mulut. Untuk teknologi implant gigi memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar, sedangkan gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan jembatan tidak memiliki akar yang bias tertanam di dalam tulang rahang.

Baca Juga :  Praktik Tambal Gigi Dimulai 65 Abad Lalu
Sebenarnya, implant gigi adalah akar gigi tiruan yang ditanam ke dalam rahang untuk menggantikan akar gigi asli yang telah hilang. Proses penanaman dilakukan melalui mekanisme pembedahan minor, yaitu dengan cara membuka gusi dan kemudian membuat lobang di bagian tulang dengan ukuran antara 3-4 milimeter dengan panjang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga : JUSUF Kalla Perhatikan Kesehatan Gigi
Implant gigi mempunyai manfaat fungsional dan juga estetika, di manafungsi pengunyahan pasien dapat di sempurnakan dan juga mengembalikan senyum pasien menjadi lebih menawan dengan susunan gigi yang mirip dengan gigi aslinya. Implant gigi juga lebih rigid dan stabil sehingga nampak lebih natural dan mempunyai kekuatan gigitan yang lebih baik. Namun, proses pemasangannya membutuhkan beberapa kali kunjungan seperti telah di jelaskan di atas dan juga di butuhkan biaya yang cukup besar.

Baca Juga : Memberbersihkan Karang Gigi di Klinik Drg David Andreasmito
Metode implant gigi ini tidak dianjurkan di aplikasikan pada anak-anak, tetapi lebih tepat bagi pasien dewasa atau ketika pertumbuhan tulang sudah selesai. Sebenarnya tidak ada kontra indikasi yang mutlak untuk pemasangan implant gigi ini, akan tetapi untuk pasien yang mempunyai kebiasaan merokok sebaiknya mengurangi atau berhenti sama sekali dari kebiasaan tersebut, dan untuk pasien yang mempunyai riwayat penyakit Diabetes, juga harus mengontrol kadar gulanya dulu sebelum melakukan pemasangan implant gigi. Untuk pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu sebaiknya melakukan konsultasi pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk mendapatkan persetujuan tindakan pemasangan implant gigi tersebut.
031-implan-gigi-palsu-permanen

Dalam pemasangan implant, Drg David Andreasmito menjelaskan pentingnya kerja sama yang baik antara dokter gigi dan pasien. Dokter gigi harus menjelaskan informasi yang berhubungan dengan pemasangan implant gigi dengan sebaik-baiknya sampai pasien mengerti tahapan proses pemasangan implant gigi yang akan dilakukan terhadap dirinya. Bila pasien telah mengerti dan setuju, baru pemasangan implant dilakukan.

Baca Juga : Komplikasi Penyakit Gusi
Adapun kesuksesan pemasangan implant gigi rata-rata mencapai 90-95%, Kegagalan dalam pemasangan implant gigi biasanya berhubungan dengan proses penyatuan bahan implant gigi dengan tulang rahang yang tidak sempurna, yang antara lain di sebabkan oleh adanya proses infeksi, karena pasien tidak menjaga kesehatan mulutnya dengan baik.

Baca Juga : Di Asia Kawat Gigi Jadi Simbol Status

Pasien yang telah melakukan pemasangan implant gigi harus selalu menjaga kebersihan mulutnya dan melalukan kontrol periodik setiap 6 bulan sekali. Bila pasien selalu memperhatikan kesehatan mulutnya maka implant gigi dapat bertahan seumur hidup dan mahkota tiruan di atas implant bisa bertahan hingga 10-15 tahun.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metode Pemasangan Gigi Implant, Drg David Andreasmito"

Posting Komentar