Penyebab Utama Xerostomia


Mulut kering atau xerostomia terjadi pada 25% orang dengan usia lanjut dan 10% terjadi pada usia 30-an. Mulut kering adalah suatu kondisi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan gigi dan mulut kita, termasuk gigi berlubang. Selain itu juga mempengaruhi saat kita mengunyah makanan, berbicara, dan dapat menyebabkan bau mulut. Mulut kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berikut ini terdapat 6 penyebab utama dari mulut kering:

Medikasi/ obat-obatan. Terdapat banyak medikasi atau obat-obatan yang dapat menghambat laju alir air liur yang menyebabkan mulut kering. Medikasi tersebut antara lain obat anti-depresan, antihistamin (obat altergi), sedatif (pereda nyeri), serta obat-obatan bagi penderita penyakit jantung dan hipertensi. Tembakau dan alkohol juga dapat menyebabkan mulut kering.

Kecemasan/ depresi/ stress. Stress bukan hanya berdampak bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ternyata kondisi ini dapat menyebabkan mulut kering yang berkaitan dengan respon otak kita terhadap stress yang diterima. Yang dapat dilakukan adalah mencari tahu apa yang menjadi kecemasan atau apa yang membuat kita stress/ depresi sehingga dapat secara efektif ditangani.

Diabates/ kencing manis. Neville dalam bukunya Oral and Maxillofacial Pathology mengatakan bahwa xerostomia adalah sebuah perasaan subyektif berupa rasa kering pada mulut yang dikeluhkan 1 dari 3 penderita diabetes. Namun dalam studinya masih terdapat hasil yang tidak konsisten mengenai hal ini. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa pada orang dengan penyakit diabetes, risiko terjadinya mulut kering paling tidak meningkat dibandingkan orang tanpa diabetes.

Penyakit autoimun. Sebagai contoh adalah Sjorgen?s Syndrome dan HIV. Sjorgen?s Syndrome menyebabkan kekeringan pada mata dan mulut karena diduga bahwa sel imun tubuh menyerang kelenjar air liur pada rongga mulut kita sehingga mengurangi produksi air liur.

Terapi radiasi pada area leher dan kepala. Terapi radiasi pada area leher dan kepala dapat menyebabkan kerusakan pada kelenjar air liur kita. Beberapa kelenjar air liur memang dapat memperbaiki diri dan memproduksi air liur dalam jumlah yang normal setelah terapi radiasi. Namun kelenjar saliva yang terbesar biasanya mengalami kesulitan dalam perbaikannya paska terapi radiasi sehingga dapat berakibat pada rusaknya kelenjar tersebut secara permanen dan menyebabkan mulut kering yang kronis.

Perubahan hormon. Perubahan hormon terjadi baik pada masa kehamilan, menstruasi, maupun menopause. Jika pada masa kehamilan kita mengalami mulut kering, kita tidak perlu kuatir karena kondisi tersebut akan kembali normal setelah melahirkan. Jika mulut kering terjadi berkaitan dengan menopause, maka kita disarankan pergi ke dokter gigi untuk menerima perawatan yang sesuai. Pada usia menopause atau pada usia lanjut, kita dapat melakukan senam wajah dengan memijat-mijat pipi untuk merangasang pengeluaran air liur. Yang dapat kita lakukan untuk mengatasi mulut kering tentu bergantung dari penyebab mulut kering tersebut. Pastikan minum air putih yang cukup dalam sehari, yaitu kurang lebih 3 liter. Jika mulut kita kering, pastikan juga kita rajin menyikat gigi paling tidak 2 kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur) untuk mengurangi resiko gigi berlubang karena dengan kurangnya air liur tentu salah satu senjata untuk mencegah gigi berlubang sudah lumpuh. Mengunyah permen karet yang tidak mengandung gula membantu merangsang keluarnya air liur tanpa takut risiko gigi berlubang meningkat. Hindari merokok dan konsumsi alcohol yang akan meningkatkan resiko xerostomia.

Baca Juga :

Periodontitis Meurut Drg David

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyebab Utama Xerostomia"

Posting Komentar